SEJARAH PSDKU UNPAD PANGANDARAN
PSDKU Unpad Pangandaran didirikan sejak tahun 2016 dengan tujuan agar
masyarakat Jawa Barat khususnya dari wilayah Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya
dan sekitarnya bisa melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi yang bermutu
seperti Universitas Padjadjaran. Masyarakat Pangandaran dan sekitarnya
diharapkan memiliki pendidikan paling tidak jenjang sarjana (S-1) dengan
harapan tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul dalam
membangun daerahnya.
PSDKU Unpad Pangandaran mendapat dukungan penuh dari pemerintah
provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Pangandaran. Pemerintah provinsi
Jawa Barat melalui gubernur berkomitmen untuk melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan berupa gedung perkuliahan dan membantu sebagian biaya operasional
agar standar mutu penyelenggaraan pendidikan di PSDKU Unpad Pangandaran tidak
berbeda dengan kampus utama. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, serta
penyediaan dan peningkatan kualitas dosen menjadi perhatian utama Universitas
Padjadjaran dalam menjaga mutu pendidikan di kampus PSDKU ini.
Namun demikian, peran serta dan kerja keras mahasiswa dalam
mengembangkan kompetensi diri selama mengenyam pendidikan di kampus ini,
menjadi barometer keberhasilan ataupun peningkatan kinerja PSDKU Unpad
Pangandaran. Mahasiswa harus mampu mengikuti era digital saat ini, sebagai
contoh dalam hal belajar, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengandalkan materi
dosen di dalam kelas, tetapi bisa mengakses sumber pembelajaran dari internet
atau sumber lainnya secara mandiri.
Kehadiran lima Program Studi Di Luar Kampus Utama Unpad, yaitu
Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta
Keperawatan, diyakini dapat mendekatkan akses layanan pendidikan tinggi bermutu
sekaligus mampu mengembangkan potensi wilayah yang berdampak pada meningkatnya
kesejateraan masyarakat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, sejumlah program
dan kegiatan yang terencana telah dan terus dilakukan.
Selain pelaksanaan pembelajaran tranformatif learning, riset dan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa makin focus pada upaya pengumpulan data, mencari solusi atas berbagai persoalan dan kebutuhan Kabupaten Pangandaran sebagai daerah Otonom Baru. Pembinaan co-kurikuler kemahasiswaan diarahkan pada berbagai program dan kegiatan yang tidak saja menghadirkan kegembiraan, namun mampu pula mengasah kemampuann berkompetisi, berkolaborasi, serta berkontribusi pada pencapaian prioritas sasaran pembangunan Kabupaten Pangandaran.
HADIRNYA UNPAD DI PANGANDARAN
Konsiderasi awal Kabupaten Pangandaran dipilih sebagai tempat
mendirikan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) Unpad adalah kabupaten
termuda di Jawa Barat yang memiliki ragam potensi, namun di sisi lain memiliki
Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK-PT) yang masih rendah. Maka dari
itu, Unpad hadir untuk membangun Kabupaten Pangandaran melalui perantara
akademik atau dari sisi pendidikan. Penambahan kapasitas dalam sisi pendidikan
harapannya dapat mendorong kemajuan Kabupaten Pangandaran serta memicu
pertumbuhan dalam bidang lainnya seperti ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Dengan mengedepankan pembelajaran transformatif (transformative
learning), proses pembelajaran ini memungkinkan peserta didik lebih dekat
dengan kenyataan serta menumbuhkan pemikiran dan pengetahuan yang
kritisreflektif. Pelajaran yang sifatnya teoritis dapat secara langsung
diaplikasikan di lingkungan sekitar, sehingga peserta didik dapat berkontribusi
aktif memecahkan permasalahan di Kabupaten Pangandaran.
Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di PSDKU ini diarahkan pada pola
integratif dan kolaboratif dengan para stakeholder sehingga menghasilkan sebuah
entitas pendidikan yang dikelola secara profesional untuk mengembangkan dan
mendorong pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia khususnya di Jawa Barat secara
berkelanjutan melalui pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi.
0 Comments
Posting Komentar