A. SEJARAH PANGANDARAN
1. Asal Usul Nama
Ada satu hal yang
setidaknya tidak berubah sejak dahulu, yakni terdapat sebuah daratan yang
menjorok ke lautan. Karena adanya daratan tersebut juga nelayan memanfaatkannya sebagai tempat
mereka melabuhkan perahu mereka agar tidak hanyut terseret ombak, dan pada masa
sekarang, daratan tersebut dikenal sebagai Cagar Alam Pananjung.
Melabuhkan atau menyandarkan kapal
dalam
bahasa Sunda disebut "andar", dan
setelah beberapa waktu, semakin
banyak pendatang yang
datang
ke tempat ini lalu
menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Karena terdapat juga sebuah tanjung, kemudian sesepuh
terdahulu memberikan nama ‘Pananjung’, yang sekarang dikenal sebagai Desa Pananjung. Kata Pananjung berasal dari bahasa
Sunda, yang berasal dari frasa
‘Pangnanjung-nanjungna’
yang memiliki arti “paling
subur atau paling makmur.”
2. Masa Kerajaan
Dahulu juga, Pananjung merupakan pusat dari salah satu Kerajaan Sunda yakni Kerajaan Pananjung, yang dipimpin oleh Prabu Anggalarang. Dalam kisah yang termuat dalam salah satu catatan sejarah disebutkan bahwa beliau masih keturunan dari Prabu Haur Kuning, raja pertama Kerajaan Galuh Pangauban. Tetapi sampai pada suatu masa, terjadi penyerangan yang dilakukan oleh kawanan bajo (bajak laut) yang menyebabkan gugurnya Prabu Anggalarang, yang seterusnya menyebabkan keruntuhan Kerajaan Pananjung ini. Dalam catatan sejarah, penyerangan tersebut dilakukan karena Kerajaan Pananjung enggan menyerahkan hasil bumi mereka yang tengah mengalami paceklik (gagal panen).
KABUPATEN PANGANDARAN
Pangandaran merupakan daerah yang melakukan pemekaran dari Kabupaten Ciamis dan baru dibentuk menjadi kabupaten pada tanggal 25 Oktober 2012. Tercatat dalam data yang tertulis sampai 2012, Kabupaten Ciamis memiliki 36 kecamatan yang masih dalam proses pembangunan dan dinilai tidak merata oleh masyarakat. Karena hal tersebut, banyak aspirasi yang berasal dari masyarakat yang menginginkan infrastruktur yang baik, mendapatkan pelayanan publik yang baik dan cepat serta kebutuhan akan ekonomi yakni lapangan pekerjaan. Secara garis besar, ada enam faktor yang menjadi latar belakang Pangandaran melakukan pemekaran dari Kabupaten Ciamis, yaitu, pertama, ingin mendekatkan pelayanan publik, karena jarak Pangandaran dan Ciamis cukup jauh. Kedua, ingin mengelola potensi daerah secara optimal. Ketiga, ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pangandaran. Keempat, ingin mensejahterakan Pangandaran atau memajukannya agar tidak menjadi daerah tertinggal. Kelima, ingin melakukan penataan kewilayahan sesuai dengan kebutuhan wilayahnya dan yang terakhir, ingin meningkatkan stabilitas pertahanan dan keamanan karena Pangandaran memiliki garis pantai yang cukup panjang dan berhadapan langsung dengan perairan internasional.
PANGANDARAN
merupakan daerah yang terletak di jawa barat,perbatasan dengan jawa tengah.
kabupaten pangandaran lahir pada 25 oktober 2012.
Namun baru disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tanggal 17
November tahun 2012, maka Pangandaran resmi menjadi Kabupaten di Provinsi Jawa
Barat.
Filosofi Lambang Pangandaran :
a. Jangilus (Istiophoridae) atau biasa disebut ikan marlin, memiliki filosofi logo sebagai semangat dan spirit Pangandaran hebat
b. Jangilus berkarakter aktraktif lincah dan kuat.
c. Jangilus bergaya ompat keatas menjadi simbol meraih kejayaan)
Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah
Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari
10 kecamatan, yaitu :
0 Comments
Posting Komentar