INDONESIA DARURAT MEMBACA
Dalam pandangan umum, literasi dapat dimaknai sebagai kegiatan mencari tahu dan menambah ilmu pengetahuan. Sebagai contoh negara Finlandia, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) yang dirangkum dalam laporannya tahun 2016, negara tersebut menduduki peringkat pertama dunia dengan tingkat literasi paling tinggi. Sedangkan Indonesia hanya peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
Membaca ialah aktivitas positif yang memberikan manfaat sangat besar. Membaca dapat memperluas Cakrawala Ilmu, membentuk sikap dan keterampilan seseorang. Tidak salah jika tidak ada yang mengatakan bahwa kualitas seseorang tergantung pada buku yang dibacanya. Seseorang yang gemar membaca akan berpengetahuan kuas, Berfikir kritis, dan mampu menanggapi keadaan yang disekitarnya dengan bijak.
Ironisnya, pada saat ini generasi muda banyak tidak suka membaca. Berdasarkan data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 90% Penduduk di Indonesia diatas usia 10 tahun tidak suka membaca buku, Penduduk negara maju membaca 20 hingga 30 judul buku pertahun, Namun penduduk Indonesia hanya membaca sekitar 3 Judul Buku pertahun.
" SALAM LITERASI "
Ke-Pangandaran-an
A. SEJARAH PANGANDARAN
1. Asal Usul Nama
Ada satu hal yang
setidaknya tidak berubah sejak dahulu, yakni terdapat sebuah daratan yang
menjorok ke lautan. Karena adanya daratan tersebut juga nelayan memanfaatkannya sebagai tempat
mereka melabuhkan perahu mereka agar tidak hanyut terseret ombak, dan pada masa
sekarang, daratan tersebut dikenal sebagai Cagar Alam Pananjung.
Melabuhkan atau menyandarkan kapal
dalam
bahasa Sunda disebut "andar", dan
setelah beberapa waktu, semakin
banyak pendatang yang
datang
ke tempat ini lalu
menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Karena terdapat juga sebuah tanjung, kemudian sesepuh
terdahulu memberikan nama ‘Pananjung’, yang sekarang dikenal sebagai Desa Pananjung. Kata Pananjung berasal dari bahasa
Sunda, yang berasal dari frasa
‘Pangnanjung-nanjungna’
yang memiliki arti “paling
subur atau paling makmur.”
2. Masa Kerajaan
Dahulu juga, Pananjung merupakan pusat dari salah satu Kerajaan Sunda yakni Kerajaan Pananjung, yang dipimpin oleh Prabu Anggalarang. Dalam kisah yang termuat dalam salah satu catatan sejarah disebutkan bahwa beliau masih keturunan dari Prabu Haur Kuning, raja pertama Kerajaan Galuh Pangauban. Tetapi sampai pada suatu masa, terjadi penyerangan yang dilakukan oleh kawanan bajo (bajak laut) yang menyebabkan gugurnya Prabu Anggalarang, yang seterusnya menyebabkan keruntuhan Kerajaan Pananjung ini. Dalam catatan sejarah, penyerangan tersebut dilakukan karena Kerajaan Pananjung enggan menyerahkan hasil bumi mereka yang tengah mengalami paceklik (gagal panen).
KABUPATEN PANGANDARAN
Pangandaran merupakan daerah yang melakukan pemekaran dari Kabupaten Ciamis dan baru dibentuk menjadi kabupaten pada tanggal 25 Oktober 2012. Tercatat dalam data yang tertulis sampai 2012, Kabupaten Ciamis memiliki 36 kecamatan yang masih dalam proses pembangunan dan dinilai tidak merata oleh masyarakat. Karena hal tersebut, banyak aspirasi yang berasal dari masyarakat yang menginginkan infrastruktur yang baik, mendapatkan pelayanan publik yang baik dan cepat serta kebutuhan akan ekonomi yakni lapangan pekerjaan. Secara garis besar, ada enam faktor yang menjadi latar belakang Pangandaran melakukan pemekaran dari Kabupaten Ciamis, yaitu, pertama, ingin mendekatkan pelayanan publik, karena jarak Pangandaran dan Ciamis cukup jauh. Kedua, ingin mengelola potensi daerah secara optimal. Ketiga, ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pangandaran. Keempat, ingin mensejahterakan Pangandaran atau memajukannya agar tidak menjadi daerah tertinggal. Kelima, ingin melakukan penataan kewilayahan sesuai dengan kebutuhan wilayahnya dan yang terakhir, ingin meningkatkan stabilitas pertahanan dan keamanan karena Pangandaran memiliki garis pantai yang cukup panjang dan berhadapan langsung dengan perairan internasional.
PANGANDARAN
merupakan daerah yang terletak di jawa barat,perbatasan dengan jawa tengah.
kabupaten pangandaran lahir pada 25 oktober 2012.
Namun baru disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tanggal 17
November tahun 2012, maka Pangandaran resmi menjadi Kabupaten di Provinsi Jawa
Barat.
Filosofi Lambang Pangandaran :
a. Jangilus (Istiophoridae) atau biasa disebut ikan marlin, memiliki filosofi logo sebagai semangat dan spirit Pangandaran hebat
b. Jangilus berkarakter aktraktif lincah dan kuat.
c. Jangilus bergaya ompat keatas menjadi simbol meraih kejayaan)
Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah
Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari
10 kecamatan, yaitu :
KEBUDAYAAN KHAS PANGANDARAN
1. RONGGENG GUNUNG
Kesenian berjenis tarian ini erat kaitannya dengan cerita rakyat yang ada di Pangandaran. Cerita tersebut secara garis besar berisi niat pembalasan dendam Dewi Siti Samboja atau Dewi Rengganis yang ditinggalkan oleh orang terkasihnya Raden Anggalarang. Diceritakan, bahwa dahulu pada saat Raden Anggalarang hendak mendirikan sebuah kerajaan di daerah Pananjung (yang sekarang menjadi Cagar Alam Pananjung) sempat dilarang oleh ayahnya, yakni Prabu Haur Kuning dari Kerajaan Galuh dengan sebab daerah tersebut dengan markas para perompak.
Tetapi Raden Anggalarang tetap mendirikan kerajaan nya disana, hingga pada suatu saat tibalah penyerangan perompak yang dipimpin oleh Kalasamudra yang menyebabkan Raden Anggalarang gugur. Dewi Siti Samboja yang berhasil menyelamatkan diri dengan para pengikutnya, menyamar sebagai penari Ronggeng Gunung dan mengubah namanya menjadi Dewi Rengganis. Selama mementaskan tarian Ronggeng Gunung, mereka menutup wajah mereka dengan topeng. Selain itu, mereka selalu menampilkan tarian tersebut dengan berpindah tempat guna memancing perhatian para perompak yang dipimpin oleh Kalasamudra.
Hingga waktunya tiba, para perompak yang dipimpin oleh Kalasamudra bergabung dalam tarian tersebut. Kalasamudra yang lengah ditengah tarian Ronggeng Gunung, ditikam oleh Dewi Rengganis dengan belati dan pada saat itulah dendam atas kematian suaminya terbalaskan.
Dalam setiap penampilan nya, Dewi Rengganis selalu menyanyikan kawih tentang kehilangan dan kepedihan hati, mengenang suaminya yang telah gugur ditangan para perompak. Bahkan yang setelah gugurpun tidak diperlakukan secara hormat, jenazah nya diarak dan dibuang ditengah samudera.
2. RENGKONG
Rengkong disebut sebagai kesenian “Awal dari Prosesi Panen”. Para penari laki-laki yang membawa pikulan dari batang bambu utuh dan di kedua ujung bambu digantungkan masing-masing seikat padi. Gantungan padi tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga jika pikulan bambu digoyang-goyang akan menghasilkan bunyi-bunyi berirama. Permainan gerak dan bunyi pertunjukan Rengkong juga diiringi tabuhan dari kendang dan gamelan.
3. EBEG / KUDA LUMPING
Kuda lumping dari Kabupaten Pangandaran biasanya dipertunjukkan oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok pada saat acara khitanan anak laki-laki. Kuda Lumping yang sangat digemari oleh kalangan umum ini biasanya menyuguhkan atraksi magis, seperti kesurupan, kekebalan tubuh terhadap cambuk dan benda tajam, misalnya seperti memakan pecahan kaca. Masyarakat Pangandaran lebih sering menyebutnya “Ebeg” yang pertujukannya mengandung beberapa unsur humor.
4. HAJAT LAUT
Acara ini merupakan pesta laut yang diselenggarakan setiap awal bulan Syura oleh warga Kabupaten Pangandaran, khususnya para nelayan. Hajat laut atau pesta laut dimaksudkan sebagai ucapan serta bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah serta keselamatan terhadap nelayan. Pada acara ini bisanya ratusan perahu dengan berbagai warna dan ornamen akan mengiringi perahu pengangkut joli atau dongdang, yakni perhau yang berisi bermacam sesaji didalamnya. Salah satu unsur sesaji yang paling menonjol dalam acara ini adalah kepala kerbau yang nantinya akan dilemparkan ke laut.
5. LEBON
Kesenian Lebon adalah salah satu kesenian khas Kabupaten Pangandaran yang mulai dikenal dan berkembang di Pangandaran pada tahun 1950. Seni Lebon sebagai salah satu tradisi adat petarungan jawara antar kampung. Seni Lebon pada zaman dahulu merupakan salah satu kebudayaan untuk menyelesaikan suatu permasalahan seperti sengketa lahan. Unsur dari kesenian tersebut terdiri dari dua orang yang bertanding, satu orang wasit dan penabuh beberapa penabuh gamelan.
Tahapan permainan nya yaitu, penabuh gamelan akan memberi intro dengan membunyikan irama-irama tertentu hingga pada pertengahannya akan menjadi sedikit lebih cepat. Biasanya ketika irama yang dibunyikan menjadi lebih cepat, sang wasit akan menyiapkan pasangan orang yang bertanding dan memberi tanda kepada keduanya kapan pertandingan dimulai dan berhenti. Kedua orang yang bertanding akan diberikan perlengkapan semacam perisai yang dibuat dalam bentuk silinder dan dimasukan ke tangan kiri dan diberikan juga tongkat sepanjang sekitar 40cm ditangan kanan, lalu keduanya akan saling memukulkan tongkat tersebut, dengan catatan harus mengenai perisai silinder pada lawannya. Dalam rata rata pementasan, pertandingan terdiri dari tiga putaran, dimana orang yang menang dua kali putaran akan menang.
KULINER KHAS PANGANDARAN
WISATA DI PANGANDARAN
1. Pantai Batu Karas
Salah satu daya tarik wisata di Pangandaran yang paling
utama adalah keindahan pantai-pantai yang terdapat di wilayah ini. Destinasi
wisata pantai di Pangandaran Pantai Batu Karas misalnya, yang terkenal akan
ombaknya yang cukup menantang dan diburu oleh para pecinta surfing.
2. Pantai Batu Hiu
Ada juga Pantai Batu Hiu yang menjadi obyek wisata
Pangandaran yang favorit. Berbeda dengan ombak di pantai Batu Karas, ombak di
pantai Batu Hiu jauh lebih ganas sehingga Toppers hanya bisa menikmati
keindahan panorama laut lepas selatan Jawa dari bibir pantai saja.
3. Green Canyon
Cukang Taneuh atau yang lebih populer dengan istilah Green
Canyon merupakan destinasi wisata di Pangandaran yang sangat populer. Obyek
wisata Pangandaran yang terkenal akan panorama asri nan eksotis ini merupakan
tujuan tepat untuk melakukan body rafting menyusuri jeram-jeram diantara tebing
tinggi dan pepohonan yang rimbun.
4. Curug Luhur
Ada banyak sekali air terjun di daerah Jawa Barat yang
dikenal dengan nama Curug Luhur, dan salah satunya bisa Toppers temukan di
Pangandaran. Tempat wisata di Pangandaran satu ini berada di wilayah Cimanggu,
Langkaplancar yang terkenal akan alirannya yang deras dan bertingkat-tingkat.
5. Jojogan Hills
Jojogan Hills dimana Toppers bisa menikmati bentang alam
yang sangat memukau dari atas ketinggian. Destinasi tempat wisata ini juga
terkenal sebagai salah satu tujuan piknik keluarga yang menarik karena tak
hanya alam yang asri, berbagai fasilitas wahana permainan juga bisa ditemukan
di sini.
6. Pantai Pangandaran
Berlokasi di Desa Pananjung, Pangandaran, Pantai Pangandaran bisa dibilang merupakan salah satu destinasi wisata pantai di Pangandaran yang menjadi primadona. Tak hanya bisa bersantai di bentangan pantai berpasir putih yang luas, Toppers juga bisa menelurusi bibir pantai dengan menyewa perahu nelayan
7. Cagar Alam
Tak jauh dari pantai Pangandaran, destinasi tempat wisata di
Pangandaran selanjutnya adalah Cagar Alam Pananjung. Dengan luas area mencapai
530 hektar, cagar alam ini menjadi rumah bagi beraneka flora dan fauna.
Hewan-hewan seperti banteng, rusa, beraneka jenis kera, hingga bunga Raflesia
yang langka juga bisa Toppers temukan di tempat wisata Pangandaran ini. Ada
banyak daya tarik lainnya di obyek wisata Pangandaran ini seperti keberadaan
Gua Panggung, Gua Paraf, Gua Jepang dan beraneka eksotisme alam lainnya.
8. Green Valley Citumang
Untuk Toppers yang ingin wahana wisata alam Pangandarang
yang sedikit lebih santai, Green Valley Citumang bisa jadi pilihan obyek wisata
yang tepat. Disini, Toppers bisa santai berendan di pemandian alami dengan air
kehijauan sembari dikelilingi panorama hutan dan tebing yang cantik. Alternatif
lain menikmati keindahan alami di Green Valley bisa dilakukan juga dengan cara
“tubing“, yakni menyusir arus aliran air dengan bermodalkan pelampung berbentuk
donat atau ban.
9. Pantai Karapyak
Terletak di Desa Bagolo, Pangandaran, Pantai Karapyak adalah
alternatif wisata pantai di Pangandaran yang memiliki lokasi sangat dekat
dengan Pulau Nusakambangan. Jadi, jika Toppers ingin mencoba menginjakkan kaki
ke Pulau Nusakambangan, Toppers bisa menyewa perahu nelayan untuk menyebrangi
lautan. Di obyek wisata Pangandaran ini, Toppers juga bisa menyusui Sagara
Anakan yang merupakan muara dari Sungai Citandui yang dihiasi dengan dua buah
batu karang yang berdiri tegak di tengah lautan sebagai pertanda dari pintu
masuk ke Sagara Anakan.
10. Santirah River
Tubing Santirah River bagi Anda penyuka wisata air yang
memacu adrenalin? Anda bisa mendatangi Santirah River Tubing. Di sini Anda akan
merasakan serunya berarung jeram tapi tidak dengan menggunakan perahu karet,
melainkan dengan menggunakan ban besar. Aliran sungai Santirah yang ada di Desa
Selasari akan membuat Anda basah lengkap dengan sensasi terombang ambing di
antara arus dan bebatuan sungai. Jarak tempat wisata ini dengan pusat kota
hanya 15 km saja.
SEJARAH PSDKU UNPAD PANGANDARAN
SEJARAH PSDKU UNPAD PANGANDARAN
PSDKU Unpad Pangandaran didirikan sejak tahun 2016 dengan tujuan agar
masyarakat Jawa Barat khususnya dari wilayah Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya
dan sekitarnya bisa melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi yang bermutu
seperti Universitas Padjadjaran. Masyarakat Pangandaran dan sekitarnya
diharapkan memiliki pendidikan paling tidak jenjang sarjana (S-1) dengan
harapan tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul dalam
membangun daerahnya.
PSDKU Unpad Pangandaran mendapat dukungan penuh dari pemerintah
provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Pangandaran. Pemerintah provinsi
Jawa Barat melalui gubernur berkomitmen untuk melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan berupa gedung perkuliahan dan membantu sebagian biaya operasional
agar standar mutu penyelenggaraan pendidikan di PSDKU Unpad Pangandaran tidak
berbeda dengan kampus utama. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, serta
penyediaan dan peningkatan kualitas dosen menjadi perhatian utama Universitas
Padjadjaran dalam menjaga mutu pendidikan di kampus PSDKU ini.
Namun demikian, peran serta dan kerja keras mahasiswa dalam
mengembangkan kompetensi diri selama mengenyam pendidikan di kampus ini,
menjadi barometer keberhasilan ataupun peningkatan kinerja PSDKU Unpad
Pangandaran. Mahasiswa harus mampu mengikuti era digital saat ini, sebagai
contoh dalam hal belajar, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengandalkan materi
dosen di dalam kelas, tetapi bisa mengakses sumber pembelajaran dari internet
atau sumber lainnya secara mandiri.
Kehadiran lima Program Studi Di Luar Kampus Utama Unpad, yaitu
Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta
Keperawatan, diyakini dapat mendekatkan akses layanan pendidikan tinggi bermutu
sekaligus mampu mengembangkan potensi wilayah yang berdampak pada meningkatnya
kesejateraan masyarakat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, sejumlah program
dan kegiatan yang terencana telah dan terus dilakukan.
Selain pelaksanaan pembelajaran tranformatif learning, riset dan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa makin focus pada upaya pengumpulan data, mencari solusi atas berbagai persoalan dan kebutuhan Kabupaten Pangandaran sebagai daerah Otonom Baru. Pembinaan co-kurikuler kemahasiswaan diarahkan pada berbagai program dan kegiatan yang tidak saja menghadirkan kegembiraan, namun mampu pula mengasah kemampuann berkompetisi, berkolaborasi, serta berkontribusi pada pencapaian prioritas sasaran pembangunan Kabupaten Pangandaran.
HADIRNYA UNPAD DI PANGANDARAN
Konsiderasi awal Kabupaten Pangandaran dipilih sebagai tempat
mendirikan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama) Unpad adalah kabupaten
termuda di Jawa Barat yang memiliki ragam potensi, namun di sisi lain memiliki
Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK-PT) yang masih rendah. Maka dari
itu, Unpad hadir untuk membangun Kabupaten Pangandaran melalui perantara
akademik atau dari sisi pendidikan. Penambahan kapasitas dalam sisi pendidikan
harapannya dapat mendorong kemajuan Kabupaten Pangandaran serta memicu
pertumbuhan dalam bidang lainnya seperti ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Dengan mengedepankan pembelajaran transformatif (transformative
learning), proses pembelajaran ini memungkinkan peserta didik lebih dekat
dengan kenyataan serta menumbuhkan pemikiran dan pengetahuan yang
kritisreflektif. Pelajaran yang sifatnya teoritis dapat secara langsung
diaplikasikan di lingkungan sekitar, sehingga peserta didik dapat berkontribusi
aktif memecahkan permasalahan di Kabupaten Pangandaran.
Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di PSDKU ini diarahkan pada pola
integratif dan kolaboratif dengan para stakeholder sehingga menghasilkan sebuah
entitas pendidikan yang dikelola secara profesional untuk mengembangkan dan
mendorong pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia khususnya di Jawa Barat secara
berkelanjutan melalui pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi.